Menurut Edward H. Shortliffe, Informatika kedokteran adalah
disiplin ilmu yang berkembang dengan cepat yang berurusan dengan penyimpanan,
penarikan dan penggunaan data, informasi, serta pengetahuan biomedik secara optimal untuk tujuan pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan. Secara
terapan, aplikasi informatika kedokteran
meliputi rekam medis elektronik,
sistem pendukung keputusan medis,
sistem penarikan informasi kedokteran,
hingga pemanfaatan internet dan intranet untuk sektor kesehatan, termasuk
pengembangan sistem informasi klinis.
Bioinformatika : penerapan
bidang-bidang dalam bioinformatika (seperti pembuatan basis data dan
pengembangan algoritma untuk analisis
sekuens biologis) sudah dilakukan sejak tahun 1960-an. Bioinformatika
dikemukakan pada pertengahan era 1980 untuk mengacu pada penerapan komputasi
dalam biologi. Basis data utama untuk sekuens
asam nukleat saat ini adalah GenBank (Amerika Serikat), EMBL (Eropa), dan
DDBJ(english) (DNA Data Bank
of Japan, Jepang). Sementara itu, contoh beberapa basis data penting yang
menyimpan sekuens primer protein adalah PIR (Protein Information Resource,
Amerika Serikat), Swiss-Prot (Eropa), dan TrEMBL (Eropa). Ketiga basis data
tersebut telah digabungkan dalam UniProt (yang didanai terutama oleh Amerika
Serikat).
BLAST (Basic Local Alignment Search Tool)
merupakan perkakas bioinformatika yang berkaitan erat dengan penggunaan basis
data sekuens biologis.
PDB (Protein Data Bank, Bank Data Protein) adalah basis data
tunggal yang menyimpan model struktural tiga dimensi protein dan asam nukleat
hasil penentuan eksperimental (dengan kristalografi sinar-X, spektroskopi NMR
dan mikroskopi elektron). PDB menyimpan data struktur sebagai koordinat tiga
dimensi yang menggambarkan posisi atom-atom dalam protein ataupun asam nukleat.
Cabang cabang ilmu bioinformatika
- Biophysics,
yaitu mengaplikasikan teknik-teknik ilmu fisika untuk memahami struktur
fungsi biologi.
- Computational Biology, bagian dari bioinformatika yang paling dekat dengan bidang Biologi
umum klasik, dimana berfokus pada gerak evolusi, populasi dan biologi
teoritisdaripada biomedis pada molokul dan sel.
- Medical Informatics, menurut Aamir Zakaria yaitu pembelajaran, penemuan, implementasi
dari struktur algoritma untuk meningkatkan komunikasi, pengertian dan
manajemen informasi medis.
- Cheminformatics, yaitu kombinasi dari sintesa kimia, penyaringan biologis, dan
pendekatan data mining, yang
digunakan untuk penemuan dan pengembangan obat. (Cambridge Healthech Institute Sixth Annual Cheminformatics Conference).
- Genomics,
yaitu bidang ilmu yang ada sebelum selesainya sekuen genom. Pada ilmu ini,
dikerjakan dengan menganalisa atau membandingkan seluruh komponen genetik
dari satu spesies atau spesies lain.
- Mathematical Biology, menurut Alex Kasman secara umum Mathematical Biology melingkupi
semua ketertarikan teoritis yang tidak perlu merupakan suatu yang
beralgoritma, dan tidak perlu dalam bentuk molekul dan tidak perlu berguna
dalam menganalisis data yang terkumpul.
- Proteomics,
Menurut Michael J. Dunn, pemimpin redaksi dari Proteomics mendefinisikan kata ”Proteome” sebagai ”The
PROTEin complement of the geNOME”. Dan mendefinisikan proteomics dengan ”studi
kuantitatif dan kualitatif dari ekspresi gen di level dari protein protein
fungsional itu sendiri”. Yaitu ”sebuah antarmuka antara biokimia protein dengan biologi molekul”.
- Pharmacogenomics, yaitu aplikasi dari pendekatan genomik dan teknologi pada
identifikasi dari target target obat.
- Pharmacogenotics, yaitu bagian dari pharmacogenomics yang menggunakan metode genomic
atau bioinformatika untuk mengidentifikasi hubungan-hubungan genomik
contohnya SNP (Single nucleotide
Polymorphism), karakteristik dari profil response pasien tertentu dan
menggunakan informasi-informasi untuk memberitahu administrasi dan
pengembangan pengobatan.
Contoh penerapan bioinformatika di indonesia
yaitu, deteksi kelainan janin, pengembangan vaksin hepatitis b rekombinian, dan
meringankan kelumpuhan dengan rekayasa RNA.
Medical imaging (informatika pencitraan): mengkaji
aspek pengolahan data dan informasi digital pada level jaringan dan organ.
Kemajuan pada sistem informasi
radiologis, PACS (picture archiving
communication systems), sistem pendeteksi biosignal adalah beberapa contoh
terapannya.
Teknologi dalam Medical Imaging
- Radiography, menggunakan dua
form, yaitu projection radiography,
dan fluoroscopy. Dalam radiography,
digunakan sinar x-rays untuk
menghasilkan gambar dua dimensi, karena akan lebih murah, memiliki
resolusi tinggi dan memiliki
radiasi yang lebih kecil daripada gambar tiga dimensi. Fluoroscopy menghasilkan gambar real-time dari struktur
internal tubuh dengan cara yang sama dengan radiografi, tetapi
mempekerjakan masukan konstan dari x-ray.
Media Kontras, seperti barium, yodium, dan udara digunakan untuk
memvisualisasikan organ internal saat mereka bekerja. Radiografi
Projectional, lebih dikenal
sebagai x-ray, sering digunakan
untuk menentukan jenis dan tingkat patah tulang serta untuk mendeteksi
perubahan patologi di paru-paru
- Magnetig Resonance Imaging, yaitu melakukan pengambilan gambar dengan menggunakan magnet yang kuat
untuk polarisasi dan membangkitkan inti hidrogen (proton tunggal) dalam
molekul-molekul air dalam jaringan tubuh manusia dan dikodekan sehingga
menjadi suatu gambar..
- Nuclear Medecine, yaitu pencitraan
diagnostik dan pengobatan penyakit, dan mungkin juga disebut sebagai
molekul obat atau pencitraan molekular & terapi. Nuclear
Medecine menggunakan
sifat tertentu dari isotop serta partikel energik yang dipancarkan dari
bahan radioaktif untuk mendiagnosa atau mengobati berbagai jenis patologi.
- Photo Accoustic Imaging, pencitraan biomedis berdasarkan pengaruh fotoakustik yang menggabungkan keunggulan hasil optik yang kontras dan resolusi spasial
ultrasonik untuk pencitraan. Photo Accoustic Imaging digunakan pemantauan tumor angiogenesis, pemetaan darah oksigenasi, pencitraan otak fungsional, dan deteksi
kulit melanoma, dll
- Breast Thermography, yaitu Pencitraan digital denganmenggunakan kamera inframerah medis dan komputer yang
canggih untuk mendeteksi, menganalisis, dan menghasilkan citra diagnostik beresolusi tinggi dari variasi temperatur
sekitar payudara untuk mendeteksi kanker dan tumor sekitar payudara.
- Tomography.
Ada lima jenis tomography
-
Linear
tomography, bentuk
paling dasar dari tomografi. Tabung sinar-X berjalan dari titik "A"
ke titik "B" di atas pasien.
-
Poly tomography, ini adalah bentuk
kompleks tomografi. Dengan teknik ini, sejumlah gerakan geometris yang
diprogram, seperti tokoh, hypocycloidic,
melingkar, 8 dan elips, untuk melakukan scan yang cukup sulit.
-
Zonography, yaitu varian dari tomografi linear yang
digunakan untuk memvisualisasikan ginjal dalam suatu urogram intravena (IVU).
-
Orthopantomography (OPT or OPG), yaitu salah satu dari
tomografi dimana proses scan dilakukan dengan gerakan yang kompleks untuk memungkinkan pengujian
radiografi mandibula
-
Computed Tomography (CT), adalah tomografi heliks dengan menggunakan sinar-X
dimana akan menghasilkan gambar struktur
2D di bagian tipis tubuh. Computed
Tomography memiliki dosis radiasi pengion yang
lebih besar dari proyeksi radiografi.
- Ultrasound, menggunakan gelombang
suara frekuensi tinggi yang dipantulkan oleh jaringan untuk berbagai derajat
untuk menghasilkan (sampai 3D) gambar. Ultrasound digunakan untuk pencitraan janin pada wanita hamil,
organ-organ perut, jantung,, payudara otot, tendon, arteri dan vena.
Informatika klinis : menerapkan pada level individu (pasien), mengkaji mengenai berbagai inovasi
teknologi informasi untuk
mendukung pelayanan pasien, komunikasi dokter pasien, serta mempermudah dokter
dalam mengumpulkan hingga mengolah data individu.
Telemedicine sebagai Informatika Klinis
Telemedicine: layanan ksehatan yang dilakukan dari jarak
jauh, dengan cara melakukan transfer data medik secara elektronik dari satu
tempat ke tempat lainnya.
Manfaat telemedicine
mencakup kedalam 3 aspek yang saling terkait satu sama lain yaitu pasien,
dokter dan rumah sakit. Manfaat langsung bagi pasien adalah:
- Mempercepat akses pasien ke
pusat-pusat rujukan.
- Mudah mendapatkan pertolongan sambil
menunggu pertolongan langsung dari dokter-dokter pribadi.
- Pasien merasakan tetap dekat dengan
rumah dimana keluarga dan sahabat dapat memberikan dukungan langsung.
- Menurunkan stres mental atau
ketegangan yang dirasakan di tempat kerja.
- Menseleksi antara pasien-pasien yang
perlu dibawa ke rumah sakit dan pasien yang tidak perlu perawatan di rumah
sakit akan tetap tinggal di rumah.
Aplikasi Telemedicine
dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu:
- Skala Mikro
- Dilaksanakan oleh salah satu intansi
layanan kesehatan dalam skala terbatas
- Skala Makro
- Aplikasi Sektoral -
Terbatas untuk satu subdisiplin ilmu kedokteran/ bidang layanan
kesehatan
- Aplikasi Regional -
Mencakup keseluruhan bidang layanan kesehatan terbatas pada
wilayah tertentu dalam satu negara
- Aplikasi Nasional -
Mencakup seluruh bidang layanan kesehatan di seluruh wilayah suatu
negara
Aplikasi telemedicine sangatlah luas, tergantung
dari materi dan objek transmisi nya. Misalnya: teleradiologi, telepatologi, teledermatologi, telekardiologi,
telepsikiatri, teleneurologi, teleedukasi, telekonsultasi, pengobatan
telenuklir, teleotorinolaringologi dan penatalaksanaan trauma jarak jauh.
Selain itu dikenal pula berbagai disiplin telemedicine lainnya seperti
telenursing (pelayanan keperawatan jarak jauh), dan teleprescribing (resep jarak jauh).
Perangkat keras dan lunak telemedicine sangat mahal, terutama transmisi yang menggunakan
saluran pita lebar, sehingga akses pusat kontrol dan server sebaiknya berada di
center-center besar. Namun harus dibedakan mana yang bisa diaplikasikan sesuai kemampuan,
dan mana yang harus menunggu pemakaian teknologi tinggi. Semua pengiriman
pencitraan (image) baik ekokardiografi real time maupun film citra x-ray , ct-scan ataupun angiogram
memerlukan saluran pita lebar dan jaringan digital dengan biaya tinggi.
Pilihan telekomunikasi yang dapat dilakukan untuk
aplikasi Telemedicine antara lain:
- Saluran telepon standar (public
switched telephone network; PSTN)
- ISDN (integrated service digital
network)
- Koneksi satelit
- Teknologi nirkabel
- Koneksi gelombang mikro
- Leased line
- ATM (asynchronous transfer mode):
teknologi relay sel.
Beberapa kasus aplikasi satelit untuk pelayanan
kesehatan jarak jauh, antara lain:
- Jaringan Informasi Medis Asia-Pasifik via ETS-V
- AMINE (Asia Pacific Medical Information Network via ETS-V). Proyek
yang dilaksanakan oleh National Space Development Agency (NASDA) dan
Departemen Pos dan telekomunikasi Jepang serta dibantu oleh Fakultas
Kedokteran Universitas Tokai Jepang ini mendirikan 25 stasiun bumi yang
menggunakan L-Band VSAT di setiap stasiunnya. Stasiun bumi tersebut
tersebar di Thailand, Kamboja, Papua Nugini, Fiji, China, dan Jepang.
Setelah selama empat tahun beroperasi (1992-1996) ternyata 80% traffik
adalah trafik non-klinis seperti masalah-masalah administrasi, manajemen
rumah sakit, dan urusan logistik. Oleh Karena itu AMINE merekomendasikan
agar desain telemedicine di masa yang akan datang turut memperhitungkan
trafik-trafik non-klinis seperti ini. Hasil yang nyata adalah AMINE telah
berhasil menyelamatkan banyak pasien terutama di negara berkembang di
asia pasifik.
- Telemedicine via ACTS (Advanced Communications Technology Satellite ) - NASA.
- ACTS merupakan salah satu pionir dalam mengaplikasikan telemedicine via satelit. Salah satu eksprimen telemedicine yang dilakukan adalah telemammography, yang mendemontrasikan pengiriman citra mammografi resolusi tinggi dari daerah pedesaan ke kota menggunakan jaringan akses satelit. Mammografi adalah citra radiologi yang dapat membantu pendeteksian kanker payudara dalam tahap dini. Sayangnya dibutuhkan ahli radiologi yang berpengalaman untuk menginterpretasikan citra tersebut yang tidak selalu tersedia didaerah pedesaan atau kota kecil. Eksprimen ini menghubungkan tempat screening di kota kecil atau pedesaan dengan suatu institusi medis di kota besar. Keberhasilan program ini membutuhkan integrasi antara satelit dan infrastruktur terestrial di fakultas kedokteran kampus/rumah sakit, pemoresan citra, keamanan data pasien, juga perangkat lunak yang mengontrol proses screening. Salah satu kesulitan yang dihadapi pada telemammografi ini adalah citra yang dihasilkan berukuran besar. Untuk teknik mammography direct digital, kompresi 20:1 diperlukan agar citra dapat ditransmisikan kurang dari 1 menit dengan menggunakan T1. Tetapi kompresi sebanyak ini mengorbankan beberapa data pada citra. Karena itu eksprimen ini menyarankan pengembangan teknik kompresi citra disamping perbaikan sistem yang mampu mentransmisikan citra lebih cepat.
Informatika kesehatan masyarakat : berfokus kepada populasi untuk mendukung pelayanan, pendidikan dan
pembelajaran kesehatan masyarakat.
Dalam informatika kedokteran ada beberapa
pendekatan :
-
Promotif
-
preventif
-
Kuratif
-
Rehabilitatif
Category ›
Informatika Kesehatan
,
Information System
No comments:
Post a Comment