Informatika kesehatan masyarakat : berfokus kepada populasi untuk mendukung pelayanan, pendidikan dan
pembelajaran kesehatan masyarakat.
5 (lima) Agenda Penting untuk membangun informatika
kesehatan masyarakat
1. Dukungan terhadap pengembangan Sistem Infomasi
Manajemen (SIM) dalam bidang kesehatan.
2. Penentuan Standar sesuai dengan tujuan
penggunaan, dan dilakukan dengan kerjasama dan kolaborasi dari berbagai pihak.
3. Memperkuat Regulasi dan Kebijakan.
4. Meningkatkan SDM di bidang informatika
kesehatan masyarakat.
5. Mendukung pemgembangan kerjasama semua pihak
terutama stakeholders terkait.
Reinhold Haux
menyebutkan "Achievement of six most important (medical informatics) sub
fields" dalam artikel Aims and Tasks of Medical Informatics yang
diterbitkan International Journal of Medical Informatics pada tahun 1997 3,
yang mencakup bidang-bidang:
1. Sistem informasi kesehatan;
2. Dokumentasi medis;
3. Pemrosesan signal medis;
4. Pemrosesan citra medis;
5. Pendukung diagnosis dan terapi berbasis
pengetahuan;
6. Bioinformatika molekular.
Lima poin penilaian pencapaian informatika
kesehatan oleh Sittig dan Haux:
Pertama. Sistem informasi kesehatan (poin 1 Haux)
direpresentasikan pada sistem informasi rumah sakit yang sangat kompleks.
Selain untuk mendukung kepentingan manajemen untuk tujuan efisiensi dan
pelaporan, sistem informasi rumah sakit juga dapat meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan terhadap pasien.
Kedua. Dokumentasi medis (poin 2 Haux) mencatat
seluruh data penting yang didapat selama pasien dirawat. Informasi pada medical
documentation digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan medis, penelitian
dan aspek legal.
Ketiga. Dengan ditemukannya perangakat pemrosesan
citra medis (poin 4 Haux), seperti Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan
Positron Emission Tomography (PET), kemampuan mendeteksi adanya kelainan kecil
pada jaringan secara non invasif menjadi lebih baik. Selain untuk mendiagnosa,
medical image processing juga telah diaplikasikan pada proses terapi, semisal
perencanaan dosis radioterapi dan panduan bagi minimal invasive surgery.
Keempat. Melalui pemodelan dan representasi
pengetahuan, knowledge-based support of diagnosis and therapy (poin 5 Haux)
dimanfaatkan untuk membantu klinisi dalam menegakkan diagnosa dan memilih
terapi yang tepat. Pada awal pengembangannya, sistem pendukung berbasis
pengetahuan tersebut dikembangkan untuk tujuan khusus, semisal MYCIN sistem
pakar diagnosa penyakit infeksi dan umumnya sistem tersebut berdiri sendiri,
seperti QMR, DxPLAIN (poin 5 Sittig). Pada perkembangan selanjutnya, sistem
pendukung keputusan klinis telah terintegrasi kedalam sistem informasi rumah
sakit (poin 3 Sittig).
Kelima. Molecular bioinformatics (poin 6 Haux)
mengembangkan algoritma, teknik komputasi dan statistik untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang ditemui pada analisis data biomolekular. Kemampuan
komputasi yang ada saat ini dapat digunakan untuk melakukan analisis sekuen
DNA, mencari gen pada suatu genom, menandai dan melakukan perbandingan genom,
serta meprediksi struktur protein. Salahsatu pencapaian penting
bioinformatics adalah Human Genome Project (poin 10 Sittig). Dengan melakukan interpretasi dari data lengkap
genome manusia, akan dapat diidentifikasi gen-gen penyebab penyakit dan
kelainan, seperti kanker, penyakit Alzheimer, fibrosis kistik, dan lain-lain.
Category ›
Informatika Kesehatan
,
kesehatan masyarakat
No comments:
Post a Comment