Salah satu tujuan dari penerapan arsitektur enterprise adalah menciptakan keselarasan antara bisnis dan teknologi informasi bagi kebutuhan organisasi, penerapan arsitektur enterprise tidak terlepas dari bagaimana sebuah organisasi merencanakan dan merancang arsitektur enterprise tersebut. Untuk melakukan perancangan arsitektur enterpise diperlukan suatu metodologi yang lengkap serta mudah digunakan. Enterprise Architecture Planning atau sering disingkat dengan EAP, merupakan suatu metode yang digunakan untuk membangun sebuah arsitektur informasi. Enterprise Architecture Planning atau EAP adalah suatu metode pendekatan perencanaan kualitas data yang berorientasi pada kebutuhan bisnis serta bagaimana cara implementasi dari arsitektur tersebut dilakukan sedemikian rupa dalam usaha untuk mendukung perputaran roda bisnis dan pencapaian isi sistem informasi dan organisasi.
Penelitian yang pernah dilakukan dan dipublikasi yang berkaitan dengan tema EAP sebenarnya sangat banyak sekali, namun pada artikel ini hanya disinggung beberapa saja diantaranya sesuai dengan kemudahan pencarian dan yang saling berkaitan. Terdapat 3 (tiga) penelitian terdahulu yang disinggung pada artikel ini, yaitu:
Pertama, pada penelitian perancangan arsitektur enterprise yang dilakukan oleh Joko Triloka yang berjudul "Pemodelan Arsitektur Enterprise Untuk Mendukung Sistem Informasi Terintegrasi Di Bidang Akademik Menggunakan Enterprise Architecture Planning", Joko Triloka mengemukakan bahwa metode tersebut bisa digunakan sebagai panduan atau alat untuk merencanakan, merancang, mengembangkan dan mengimplementasikan arsitektur sistem informasi untuk organisasi dan membaginya kedalam 3 (tiga) tahapan penting dalam kaitannya dengan pemodelan arsitektur enterprise pada perguruan tinggi dengan studi kasus pada UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, arsitektur yang dijelaskan yaitu mengenai data, aplikasi dan teknologi yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan dan bisnis organisasi pada bagian akademik di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pemakaian istilah arsitektur pada penelitian yang dilakukan tersebut terdiri dari arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi dimana dimaksudkan layaknya cetak biru, penggambaran, atau model.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Meliana Christianti dan Radiant Victor Imbar, yang berjudul ”Pemodelan Enterprise Architecture Zachman Framework pada Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha Bandung”. Pada penelitian ini, Meliana Christianti dan Radiant Victor Imbar mengangkat tema dengan tujuan untuk memperoleh dokumentasi enterprise Architecture yang menggambarkan kondisi saat ini dari Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha Bandung dan efesisensi dan efektifitas sumber daya di fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Tools atau alat analisis pada penelitian tersebut adalah Zachman Framework untuk menggambarkan Enterprise Architecture secara lengkap dan kompleks, dan Enterprise Model dengan menggunakan Desain Use Case Sistem Akademik Terpadu (SAT) dan Activity Diagram Sistem Akademik Terpadu (SAT).
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Bobi Kurniawan dengan judul ”Enterprise Architecture Planning Sistem Informasi Pada Perguruan Tinggi Swasta Dengan Zachman Framework”. Pada penelitian ini Bobi Kurniawan menggunakan Zachman Framework untuk mengidentifikasi enam tingkatan arsitekur yang dimulai dengan tingkat konseptual hingga detail rancangan dan konstruksi sebuah system dan Value Added Chain untuk membagi fungsi-fungsi utama di organisasi ke dalam dua kelompok besar, yaitu aktivitas utama (primary activities) dan aktivitas pendukug (support activities) sebagai instrumen penelitiannya. Tujuan penelitian yang dilakukan oleh Bobi Kurniawan adalah untuk menghasilkan sebuah roadmap implementasi sistem informasi yang terstruktur dengan membangun Enterprise Architectur Planning menggunakan Zachman Framework. Penelitian dilakukan di UNIKOM Bandung dan mempublikasikan penelitiannya di jurnal dan majalah teknologi UNIKOM Bandung.
Pada pemodelan arsitektur enterprise jika diimplementasikan pada perguruan tinggi untuk peningkatan layanan pendidikan dimana model yang sangat tepat untuk dibangun adalah model arsitektur enterprise berdasarkan metodologi Enterprise Architecture Planning (EAP). Model arsitektur enterprise yang lebih cocok dibangun berdasarkan metodologi EAP pada perguruan tinggi meliputi:
- Model arsitektur data
- Model arsitektur aplikasi, dan
- Model arsitektur teknologi
Dan ruang lingkup pembahasan sebaiknya meliputi Bagian Akademik, Administrasi dan Keuangan, Bagian SDM (Sumber Daya Manusia) dan Bagian Umum saja, karena bagian-bagian ini sangat tepat untuk melakukan pendekatan yang yang mencakup aspek data (informasi) dan proses bisnis, dan tidak mencakup aspek lain dari arsitektur enterprise seperti arsitektur teknologi, aplikasi dan aktivitas bisnis pada bagian pemasaran dan bisnis lainnya.
No comments:
Post a Comment